Oh, Pahlawan Negeriku Oleh Anis Matta “ Di masa pembangunan ini “, kata Chairil Anwar mengenang Diponegoro, “ Tuan hidup kembali. Dan bara kagum menjadi api “. Kita selalu berkata jujur kepada nurani kita ketika kita melewati persimpangan jalan sejarah yang curam. Saat itu kita merindukan pahlawan . Seperti Chairil Anwar tahun itu, 1943, yang merindukan Diponegoro. Seperti juga kita saat ini. Saat ini benar kita merindukan pahlawan itu. Karena krisis demi krisis telah merobohkan satu per satu sendi bangunan negeri kita. Negeri ini hampir seperti kapal pecah yang tak jemu-jemu dihantam gunungan ombak. Di tengah badai ini kita merindukan pahlawan itu. Pahlawan yang, kata Sapardi, “ telah berjanji kepada sejarah untuk pantang menyerah “. Pahlawan yang, kata Chairil Anwar, “ berselempang semangat yang tak bisa mati. ” Pahlawan yang akan membacakan “Pernyataan” Mansur Samin: Demi amanat dan beban rakyat Kami nyatakan ke seluruh dunia Telah bangkit di tanah air Sebuah aksi perlawan
Postingan
Menampilkan postingan dari Februari, 2011