Fatma Qianna Althafunnisa
Selasa 19 januari 2016 ditengah malam, menjelang pergantian hari kami kedatangan anggota baru dalam keluarga kecil ini. Semoga bertambah juga keberkahan yang Allah berikan pada kami. Bayi mungil itu kami beri nama ‘Fatma Qianna Althafunnisa’ dan rangkaian tulisan ini kami buat untuk menerangkan makna yang terkandung di dalamnya. Agar suatu saat nanti kami ingin Ia membacanya, tersenyum, mungkin akan meneteskan air mata karena kelembutan jiwanya, lalu ia berdoa ‘rabbighfirliy waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani saghira’.
Dalam sejarah Islam, setidaknya kita mengenal dua wanita
terhormat yang memiliki nama Fatimah. Fatimah Azzahra Anak dari baginda Nabi
Muhammad SAW sang pembawa risalah, juga Istri dari Ali bin Abdul Muthalib. Ada lagi
nama ‘Fatimah bin Abdul Malik’ anak dari khalifah bani Umayah ‘Abdul Malik bin
Marwan’ juga Istri dari Umar bin Abdul Aziz pemimpin yang terbaik pada
kekhalifahan bani Umayah. Perhatikan juga
dua kehormatan yang melekat pada dua Fatimah ini, keduanya adalah anak dari seorang
pemimpin Islam yang akhirnya diminta untuk menjadi pendamping hidup pemimpin Islam
yang berikutnya. Selain sebagai wanita yang dihormati karena keturunan dan
kedudukannya, cerita sejarah juga mengenal kita pada karakter kedua wanita
tersebut yang mulia, cantik dan cerdas. Fatma yang menjadi Awalan dari nama
anaku ini sesungguhnya merujuk kepada kata Fatimah, inilah do’a pertamaku
sebagai ayah yang kusematkan dalam namanya.
‘Qianna’ sebuah kata cantik kami rangkaikan pada namanya, konon
artinya Berkah dari Allah, Wallahu’alam. Perinsipnya kata apapun yang enak didengar
selama tidak mengandung makna kemusyrikan, kekufuran atau doa yang buruk maka ia
boleh untuk dijadikan nama, jika mengandung unkapan doa tentu lebih utama.
Althafunnisa, artinya wanita yang lembut, sebuah kata dari
bahasa arab, bahasa Al quran, bahasa persatuan Islam semoga anak-anak kami terbiasa
dengan bahasa tersebut. Kami berharap dia juga menjadi anak yang lembut
jiwanya, lembut juga fisiknya namun kuat karakternya seperti dua Fatimah. Kekuatan
karakter dan kelembutan jiwa akan menjadi sesuatu yang padu dalam sebuah
kepribadian yang menarik, karena kelembutan tidaklah sama dengan kelemahan.
Ya Allah jadikan anak-anak kami berada dalam barisan
orang-orang yang engkau karuniai
kenikmatan. Di dalam barisan para nabi, barisan orang-orang yang jujur, barisan
para syuhada, barisan orang-orang yang sholih.
Komentar
Aamiin YRA.