Menjadi Mulia dan Dimuliakan
Rasulullah mengajarkan kita untuk saling memberi hadiah, indah bukan. Maka inilah hadiah pertama yang diberikan seorang kawan pada ulang tahun istrinya. Sebuah buku yang pasti akan usang, tetapi tidak dengan tulisan-tulisannya. kebetulan saya menitipkan sebuah tulisan di sana, semoga bermanfaat...
berikut isinya, selamat membaca...
Menjadi Mulia dan Dimuliakan
Sebab, harapan, kata Rasulullah saw, adalah rahmat Allah bagi
umatku. Jika bukan karena harapan, takkan ada orang yang mau menanam pohon dan
takkan ada ibu yang mau menyusui anaknya. Maka biarlah aku berharap tentang
kemuliaan yang pernah Allah janjikan untuk kita, surga.
Aku membayangkan ketika itu, ditengah kebahagiaan tak terbayangkan
setelah penantian yang sangat panjang untuk pertemuan luar biasa. Pertemuan dengan Sang Pencipta yang kepadanyakah
aku selalu meminta pertolongan, memohon perlindungan, memasrahkan diri dalam
ketidakberdayaan. Entah sebab apa, saat itu aku merasa berbeda dengan yang
lain, lihatlah mereka menatap ku. Semua menatapku
Masih dalam bayangku, Saat aku tersadar bahwa aku benar-benar
berbeda diantara kebanyakan penghuni surga. Kau tahu, pakaian ku berbeda.
Jubahku bercahaya, hingga seluruh penghuni surga memperhatikan ku, mereka
terpesona dengan keindahannya. Apakah ini sebuah kehormatan? Ooh.. Ternyata aku
tak sendiri, lihatlah ada beberapa yang mengenakan pakaian seperti ku disana. Tapi..
“Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Tanya ku
Maka kudengar sebuah jawaban “Karena kalian memerintahkan anak
kalian untuk mempelajari Al Qur’an.”[1]
***
Sesungguhnya Allah telah berjanji untuk menjaga keaslian kitab-Nya
(Al-Qur’an) hingga hari kiamat nanti. Maka beruntunglah mereka yang Allah
percayakan untuk menjadi bagian dari pemenuh janji-Nya itu. Karena bersama itu
Allah menjanjikan kemuliaan atas mereka.
Di dunia.. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara
manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul
menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan
pilihan-pilihan-Nya.”[2]
Juga di Akhirat.. “Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan
mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di
dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca.”[3]
Untukmu yang akan melahirkan generasi pemenang, yang akan membersamai
kejayaan bangsa kita, Indonesia. ‘Ketahuilah’ Seperti kata Umar bin Khatab
‘kita adalah kaum yang paling hina, lalu Allah memuliakan dengan Islam. Karena
itu jika kita mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka Dia akan menghinakan
kita.’
Untukmu yang akan mendidik bagi generasi pembelajar. Ketahuilah
bahwa nabi pernah bersabda. ‘Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya’[4]
Untukmu calon Ibu, semoga Allah memberkahi kandunganmu.
Untuk yang sedang merayakan hari kelahirannya, semoga Allah memberkahi
usiamu.
Untuk Ella Nurhayati, Istri dari kawanku. Ridho Allah ada pada
keridhaan suamimu :)
Ahmad Yasin
-Direktur ‘Salam Art’-
Komentar