Nyanyian Juang (1)
Subhanallah... Simaklah celoteh para pemimpin mujahid ini, Kemudian...
Saksikanlah...!
Ketulusan niat mereka... Kekuatan iman mereka.. Kejelasan visi mereka.. kebulatan tekad mereka.. Kejernihan nurani mereka..
Untuk satu cita mulia, peroleh surga yang memesona, dengan gelar SYUHADA
“Ketahuilah wahai anakku semua uzur telah dihapuskan dengan firman-Nya ‘berangkatlah kamu dalam keadaan ringan maupun berat’”
(Abu Ayyub Al-anshari, Madinah)
(Abu Ayyub Al-anshari, Madinah)
“Ya Allah..! Ambil darahku hari ini sekehendak-Mu smapai Engkau ridha padaku”
(Thalhah ibn Ubaidillah, Uhud)
“Ya Allah, matikan aku sebagai syahid di tanah nabi-Mu”
(Umar bin Khattab, Madinah)
Oo.. indahnya Syurga betapa ia kian dekat. Harum semerbak, segar sejuk minumannya”
(Ja’far bin Abdulmuthalib, Mut’ah)
“Semoga Allah merahmati Umar yang telah membebaskanku dari beban ini. … Kini aku adalah prajurit biasa. Aku bebas meraih cita-sitaku untuk syahid!”
(Khalid bin Walid, Yarmuk)
“Dengan membakrnya kita hanya memiliki dua pilihan, menangkan Andalusia yang indah untuk kejayaan Islam, atau menangkan bidadari bermata jeli yang menyongsong dengan wajah berseri" (Thariq bin Ziyad, pantai Andalusia)
(Thalhah ibn Ubaidillah, Uhud)
“Ya Allah, matikan aku sebagai syahid di tanah nabi-Mu”
(Umar bin Khattab, Madinah)
Oo.. indahnya Syurga betapa ia kian dekat. Harum semerbak, segar sejuk minumannya”
(Ja’far bin Abdulmuthalib, Mut’ah)
“Semoga Allah merahmati Umar yang telah membebaskanku dari beban ini. … Kini aku adalah prajurit biasa. Aku bebas meraih cita-sitaku untuk syahid!”
(Khalid bin Walid, Yarmuk)
“Dengan membakrnya kita hanya memiliki dua pilihan, menangkan Andalusia yang indah untuk kejayaan Islam, atau menangkan bidadari bermata jeli yang menyongsong dengan wajah berseri" (Thariq bin Ziyad, pantai Andalusia)
Bukan karena ini aku mengikuti engkau, tetapi aku mengikutimu agar aku terkena anak panah di sini – dia mengisyaratkan ke kerongkongannya – lalu aku mati kemudian masuk surga.
(seorang Badui, Madinah)
“Tak ada kata terlalu tua untuk berjihad dijalan Allah”
(Abdullah Azzam, Afghanistan)
“Silahkan kau pilih wahai istriku terrcinta, melapas aku sebagai suami, atau hidup besama-sama dengan jihad di dalamnya”
(Yahya Abdul Latif Ayyas, Palestina)
bersambung ke Nyanyian Juang (2)
Komentar