Gelar #senandung perjuangan
Ia mungkin seorang raja yang adil. Hingga rakyatnya begitu
menyegani. Dan namanya terus diperbincangkan, bahkan tercatat sejarah.
Ia mungkin seorang ulama yang faqih. Hingga ilmunya sangat berarti.
Dan manfaatnya tetap terasa bahkan bukunya tak henti dipelajari.
Ia mungkin seorang dokter yang hebat. Hingga penyembuhannya seakan
pasti. Dan sang penguasa tak segan berobat padanya.
Ia mungkin seorang panglima yang tangguh. Hingga musuhnya gentar mendengar
namanya. Dan setiap dataran menjadi saksi kecerdasannya brestrategi.
Ia mungkin prajurit yang kuat. Hingga sulit dijatuhkan dalam
misi-misi mematikan. Dan kematian seolah tak kuasa menemuinya saat ia siaga.
Ia mungkin seorang ilmuan yang berwawasan. Hingga karya terus
menginspirasi. Dan analisanya menembus batas logika kebanyakan pada masanya.
Ia mungkin seorang pelajar yang berprestasi, Penulis yang
menginspirasi, politikus yang cerdas namun bersih, pegawai yang disenagi,
direktur yang hebat, wirausahaan yang beruntung, wakil rakyat yang peduli…
Atau…
Apalah itu gelarnya, baik pendidikan ataupun gelar profesi.
Karena semua itu tidaklah penting bagi meraka.
Para pejuang yang merindukan surga…
Tapi sebuah gelar tak boleh lepas. Karena itulah yang dapat ia
banggakan nanti, saat perjumpaannya pada Tuhannya…
Maka lihatlah ia sebagai seorang MUSLIM.
Sebuah gelar yang akan dipertahankannya hingga akhir nanti.
Seperti
yang dipesankan padanya
“dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”(QS.Ali-Imran:102)
Dan prestasi-prestasi itu hanya bagian dari bukti kesungguhannya
berbakti.
Seperti pesan sang utusan
“Sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
sesamanya” (hadist).
[yasin'11]
Komentar